Perhelatan Sabang International Freediving Competition resmi digulirkan Jumat (2/11), di Mata Ie Resort, Sabang, Aceh. Sebanyak 40 peserta dari 23 negara ambil bagian dalam event ini. Kehadiran peserta mancanegara ini membuat potensi ekonomi yang dihasilkan sangat tinggi. Mencapai miliaran rupiah.
23 Negara itu antara lain, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Hongkong, China, Malaysia, Rusia, Filipina, Brunei Darussalam, Austria, Hungaria, Swedia, Jerman, Belanda, Makau, Jepang, dan beberapa negara lainnya.
Secara resmi, Sabang International Freediving Competition akan berlangsung hingga 8 November mendatang. Namun, para atlet sudah berada di Sabang sejak pertengahan Oktober lalu. Hal tersebut disampai Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Ratna Suranti.
“Jadi, jumlah 40 peserta itu memang kita batasi. Para diver sebenarnya sangat antusias mengikuti event ini. Buktinya, pendaftaran hanya kita buka 22 menit. Karena, langsung terpenuhi kuotanya. Dan, peserta dengan ofisialnya sudah berada di Sabang sejak 16 Oktober lalu,” kata Ratna.
Menurut Ratna, selama di Sabang spending para atlet mancanegara ini cukup tinggi. “Jumlah peserta 40 orang. Mereka datang dengan ofisial dan pelatih. Kita asumsikan saja mereka membawa satu orang pelatih, berarti sudah ada 80 wisatawan mancanegara di event ini,” terangnya.
Ratna menambahkan, rata-rata para peserta ini mengeluarkan US$50 hingga US$80 perhari perorang. Mereka tinggal di Sabang sekitar 25 hari. “Dengan asumsi kurs US$1 setara dengan Rp 15.000, spending peserta mancanegara ini mencapai Rp 2,4 miliar,” katanya.
Ratna menjelaskan jika spending ini sangat tinggi untuk sebuah event yang secara resmi hanya berlangsung seminggu.
Selain Ratna Suranti yang mewakili Kementerian Pariwisata, pembukaan Sabang International Freediving Competition juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Aceh Amiruddin, Wakil Walikota Sabang Suradji Junus, dan perwakilan BPKS Muslim Daud.
Kadispar Aceh Amiruddin berharap event ini bisa meninggalkan kesan baik bagi para peserta. Khususnya peserta mancanegara.
“Kita tentu ingin memberikan kesan yang baik untuk peserta. Agar mereka mendapatkan kenangan dengan tampil disini. Kita berharap mereka akan datang kembali. Oleh karenanya, Kita juga akan mengenalkan Teluk Balohan ke mancanegara. Karena tempatnya bagus. Kita juga akan dorong Sabang menjadi destinasi bahari internasional,” paparnya.
Amiruddin menambahkan, Balohan sangat ideal sebagai tempat untuk diving. Khususnya freediving. Karena, tempatnya tenang. Sabangbjuga jauh dari alkohol dan narkoba. Hal-hal tersebut sangat dibutuhkan freediver.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung kegiatan sport tourism di Sabang ini.
“Sabang memiliki potensi menjadi destinasi wisata bahari papan atas Indonesia. Karena mereka memiliki alam yang luar biasa. Namun, Sabang membutuhkan lebih banyak event berkelas untuk mengenalkan potensinya. Selain itu dibutuhkan CEO commitment. Atau, komitmen kepala daerah untuk memajukan sektor pariwisata. Harus ada keseriusan, karena wisatawan mancanegara sudah berdatangan melalui beberapa kegiatan. Seperti Sail Sabang dan lain-lain,” katanya. (*)
http://www.tribunnews.com/kilas-kementerian/2018/11/04/23-negara-ambil-bagian-sabang-international-freediving-potensi-raup-miliaran-rupiah
No comments:
Post a Comment