Pages

Tuesday, November 6, 2018

Apakah aman menggunakan sabun dari minyak jelantah?

Tiada hari tanpa minyak goreng. Kalimat itu klop menggambarkan keseharian Suryanto, seorang pedagang ayam goreng yang mangkal di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Jawa Barat.

Setiap hari pria berumur 30 tahun itu menghabiskan sebanyak tiga liter minyak goreng guna menciptakan produk andalannya.

Masalahnya, memasak dengan minyak goreng menimbulkan sejumlah persoalan. Selain isu kesehatan, juga dampak limbah minyak goreng atau yang biasa disebut minyak jelantah.

Hingga kini, belum ada upaya daur ulang minyak jelantah, baik itu secara mandiri atau kolektif. Akibatnya, minyak jelantah dibuang sembarangan dan mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Suryanto mengaku membuang minyak goreng bekas pakai ke selokan.

"(Minyak jelantahnya) dibuang ke selokan," kata Suryanto sambil menggoreng ayam dengan minyak yang warnanya sudah hitam.

Suryanto berkilah selalu membuang minyak jelantah ke selokan lantaran pembuangan di sekitar tempatnya berjualan sudah ditutup.

Tak jauh beda dengan Suryanto, Komay pun membuang minyak jelantah tanpa didaur ulang. Pedagang batagor, jajanan khas Bandung itu, membuangnya ke septic tank.

Meracuni lingkungan

Pakar lingkungan Institut Teknologi Bandung, Katrina Oginawati, mengatakan, minyak jelantah yang dibuang sembarangan sangat mencemari , bahkan meracuni lingkungan.

Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air, lanjut Katrina, akan menyebabkan pipa air tersumbat akibat lemak yang menempel.

Let's block ads! (Why?)

http://www.tribunnews.com/internasional/2018/11/07/apakah-aman-menggunakan-sabun-dari-minyak-jelantah

No comments:

Post a Comment