TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Saat memasuki Dusun Kali Tengah, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto tumpukan sampah terlihat menggunung.
Sampah itu tampak ada di beberapa rumah dan lahan kosong milik warga. Semerbak bau sampah plastik yang dibakar juga tercium dari kejauhan.
Beberapa warga terlihat membakar sampah. Sebagian warga lainnya terlihat sibuk memilah sampah plastik yang menumpuk itu.
Ada yang memilah sampah di teras rumah, ada pula yang melakukannya di gunungan sampah setinggi sekitar 3 meter. Mereka melakukannya secara bersama-sama.
Tak ada alat khusus saat memilah sampah, mereka hanya menggunakan tangan dan alat keruk sederhana.
Sampah hasil pilahan mereka letakkan ke tong terbuat dari plastik dan kayu. Tong itu mereka bawa dengan cara dipikul.
Baca: Suami Ceraikan Brigpol Dewi Setelah Perselingkuhan Terbongkar
Baca: Kabur Setelah Dipaksa Layani Lelaki Hidung Belang, ABG Ini Bongkar Prostitusi Anak di bali
Baca: Serempet Kapolda Sumsel dan Sempat Kabur, Ini Pengakuan Driver Ojol Youngki Sagita
Sebagian besar warga Desa Bangun menggantungkan hidupnya pada tumpukan sampah. Bagi mereka, sampah adalah sebuah berkah dan ladang rezeki.
Di dalam tumpukan sampah tersebut, mereka mencari barang-barang bekas yang bernilai ekonomis di antaranya tembaga, almini, dan wadah plastik.
Namun, Jika beruntung, maka mereka bisa mendapatkan harta karun emas.
Harta karun emas itu berupa cincin, gelang, dan kalung berbahan emas. Bahkan, mereka juga menemukan uang kertas dari berbagai negara.
http://www.tribunnews.com/regional/2019/01/06/kisah-pemburu-harta-karun-dalam-tumpukan-sampah-bisa-dapat-uang-dan-emaskadang-malah-rugi
No comments:
Post a Comment