TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah pramugari Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT-610 Endang Sri Bagus Nita (20) telah dimakamkan di pekuburan umum Desa Ayam Putih, Bulus Pesantren, Kebumen, Minggu (4/11).
Isak tangis keluarga, saudara dan tetangga mengiringi jenazah korban menuju pemakaman. Yulianti (37), histeris dan pingsan saat pemakaman putrinya.
Jenazah Endang tiba di rumah duka dibawa menggunakan mobil ambulans milik PMI Yogyakarta, dan tiba di rumah duka di Desa Ayamputih sekitar pukul 09.30 WIB.
Ibu korban Yulianti (37 tahun), bahkan sempat tak sadarkan diri saat peti jenazah anaknya dimasukkan ke liang lahat.
"Minta doanya aja yang terbaik buat anak saya," kata Satijo (45), ayah korban, saat ditemui di pemakaman.
Baca: Data Black Box Lion Air JT 610 Sudah Diunduh
Ibunda korban terlihat sangat terpukul, berkali-kali jatuh pingsan dan histeris. Doa dan taburan bunga sebagai penghormatan terakhir mengiringi jenazah Endang, anak pertama dari 4 bersaudara pasangan Satijo dan Yulianti (itu kembali kehadapan Tuhan.
Tangis haru kerabat dan rekan almarhumah mengiringi prosesi pemakaman jenazah Endang di pemakaman desa setempat yang berjarak sekitar 1 km dari rumah duka keluarga di Desa Ayam Putih, Kecamatan Bulus Pesantren, Kebumen.
Jasad Endang yang berada dalam sebuah peti kayu itu kemudian dibawa dengan menggunakan ambulans menuju makam. Upacara pemberangkatan jenazah dipimpin oleh sesepuh desa.
Satijo, menuturkan anak kesayangannya itu baru menjalani masa training selama 6 bulan di Lion Air. Namun pada Senin (29/10) lalu, Endang Bagusnita harus mengakhiri masa training pada penerbangannya yang ke-8 sebagai pramugari magang.
"Hari itu anak saya masih tugas untuk terbang dari Jakarta ke Pangkalpinang. Dia baru 6 bulan kerja, istilahnya masih training dan masih 8 kali terbang," ucap Satijo.
http://www.tribunnews.com/nasional/2018/11/05/suasana-duka-iringi-serah-terima-jenazah-korban-lion-air-pk-lqp
No comments:
Post a Comment